Lahirnya Kesusastraan Indonesia Modern
Jika menggunakan analogi ¨Sastra ada setelah bahasa ada¨ maka
kesusastraan Indonesia baru ada mulai tahun 1928. Karena nama ¨bahasa
Indonesia¨ secara politis baru ada setelah bahasa Melayu di diikrarkan
sebagai bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928 yang dikenal
dengan Sumpah Pemuda.
Namun menurut Ayip Rosidi dan A. Teeuw, Kesusastraan Indonesia
Modern ditandai dengan rasa kebangsaan pada karya sastra. Contohnya
seperti : Moh. Yamin, Sanusi Pane, Muh. Hatta yang mengumumkan
sajak-sajak mereka pada majalah Yong Sumatera sebelum tahun 1928.
a. Masa Kebangkitan (1920-1945)
1). Periode 1920 (Angkatan Balai Pustaka)
2). Periode 1933 (Angkatan Pujangga Baru)
Penamaan periode ini di dasarkan pada munculnya majalah ¨Pujangga
Baru¨ yang dikelola oleh S.T. Alisyahbana, Armin Pane dan Amir Hamzah.
3). Periode 1942 (Angkatan 45)
Chairil Anwar pelopor angkatan 45, nama lain pada masa ini seperti Idrus, Mochtar Lubis dan Pramoedya A T.
b. Masa Perkembangan (1945 – sekarang)
1). Periode 1945 (Angkatan 45 : 1942-1953)
2). Periode 1950 (Angkatan 50 dimulai tahun 1953)
Dimasa ini ada Nugroho Notosusanto pengarang Hujan Kepagian, AA
Navis pengarang Robohnya Surau Kami, Trisnoyuwono pengarang laki-laki
dan mesiu, penyair Toto Sudarto Bachtiar, WS Rendra (juga ada yang
menggolongkan ke angkatan 70)
3). Angkatan 66
Pada tanggal 6-9 Mei 1966 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
bersama dengan KAMI dan KAPPI menyelenggarakan simposium berjudul :
¨Kebangkitan semangat 1966 : Menjelajah Tracee Baru Lekra dan
Neolekranisme¨. Dominasi kebudayaan oleh politik, tegas-tegas ditolak.
Inilah mulai dinamakannya angkatan 66. Dari kelompok ini, majalah
bulanan baru, Horison, segera terbit sebagai suara sastranya.
4), Angkatan 70
Tahun 1970-1990 ada beberapa sastrawan yang terkenal misalnya : Sutardji Calzoum Bachri, Abdul Hadi W.M., Putu Wijaya
Contoh Sajak Abdul Hadi WM : Tawangmangu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar