Dalam keilmuan, bahasa dapat dipahami sebagai susunan yang teratur, berpola, yang memiliki makna atau fungsi. Secara sistematis diartikan pula bahwa bahasa
itu tersusun menurut suatu pola, tidak tersusun acak. Karenanya, sebagai
sebuah sistem, bahasa juga sistemik. Sistematik atau sistematis
maksudnya bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, tetapi juga terdiri
atas sub-sub sistem atau sistem bawahan. Disini dapat disebutkan
subsistem-subsistem itu antara lain : subsistem fonologi, subsistem
morfologi, subsistem sintaksi, subsistem semantik, maka sebuah sistem,
bahasa berfungsi untuk memilah kajian morfologi, fonologi, sintaksi, dan
semantik.
Bahasa Itu Berwujud Lambang
Bahasa sebagai lambang artinya memiliki symbol untuk
menyampaikan pesan kepada lawan bicara. Ia berfungsi untuk menegaskan
bahasa yang akan disampaikan.
Bahasa Itu Bunyi
Menurut Krdaklaksana (1983:27)
bunyi adalah pesan dari pusat saraf sebagai akibat dari gendang telinga
yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara. Karena
itu, banyak ahli menyatakan bahwa yang disebut bahasa itu adalah yang
sifatnya primer, dapat diucapkan dan menghasilkan bunyi. Dengan
demikian, bahasa tulis adalah bahasa skunder yang sifatnya berupa
rekaman dari bahasa lisan, yang apabila dibacakan/dihafalkan tetap
melahirkan bunyi juga. Sebagai bunyi, bahasa berfungsi untuk
menyampaikan pesan lambang.
Bahasa Itu Bermakna.
Bahasa sebagai suatu hal yang bermakna erat dengan kaitannya system
lambang bunyi. Oleh sebab itu dilambangkan dengan suatu pengertian,
suatu konsep, sutau ide, atau suatu pikiran, yang hendak disampaikan
melalui wujud bunyi bahasa yang bermakna itu, dalam bahasa berupa
satuan-satuan bahasa yang berwujud morfem, kata, frasa, klausa, kalimat,
dan wacana.
Bahasa Itu Arbitrer.
Arbitrer dapat diartikan “sewenag-wenang, berubah-ubah, tidak tetap,
mana suka”. Arbitrer diartikan pula dengan tidak adanya hubungan wajib
antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi) dengan konsep atau
pengertian yang dimaksud oleh lambing tersebut. Hal ini berfungsi untuk
memudahkan orang dalam melakukan tindakan kebahasaan.
Bahasa Itu Unik.
Bahasa dikatakan memiliki sifat yang unik karena setiap bahasa memiliki
ciri khas sendiri yang dimungkinkan tidak dimiliki oleh bahasa yang
lain. Ciri khas ini menyangkut system bunyi, system pembentukan kata.
System pembentukan kalimat dan sistem-sistem lainnya. Diantara keunikan
yang dimiliki bahasa bahwa tekanan kata bersifat morfemis, melainkan
sintaksis. Bahasa bersifat unik berfungsi untuk membedakan antara bahasa
yang satu dengan lainnya.
Bahasa Itu Universal
Selain unik dengan ciri-ciri khas tersendiri, setiap bahasa juga
dimungkinkan memiliki ciri yang sama untuk beberapa kategori. Hal ini
bisa dilihat pada fungsi dan beberapa sifat bahasa. Karena bahasa itu
bersifat ujaran, ciri yang paling umum dimemiliki oleh setiap bahasa itu
adalah memiliki vokal dan konsonan. Namun, beberapa vokal dan konsonan
pada setiap bahasa tidak selamanya menjadi persoalan keunikan. Bahasa
Indonesia misalnya, memiliki 6 buaj vokal dan 22 konsonan, tetapi bahasa
Arab memiliki 3 buah vokal pendek, 3 buah vokal panjang, serta 28
konsonan (Al-Khuli, 1982:321). Oleh sifatnya yang universal, ini bahasa
memiliki fungsu yang sangat umum dan menyeluruh dalam tindakan
komunikasi.
Bahasa Itu Manusiawi.
Bahasa yang manusiawi adalah bahasa yang lahir alami oleh manusia
penutur bahasa dimaksud. Hal ini karena pada binatang belum tentu ada
bahasa meskipun binmatang dapat berkomunikasi. Sifat ini memiliki fungsi
sebagai citras bahasa sangat baik dalam komunikasi.
Bahasa Itu Bervariasi.
Setiap masyarakat bahasa pasti memiliki variasi atau ragam dalam
bertutur kata. Variasi bahasa dapat terjadi secara idiolek, dialek, kronolek,
sosiolek, dan fungsional.
Bahasa Itu Dinamis.
Hampir disetiap tindakan manusia selalu menggunakan bahasa. Karena setiap tindakan manusia
sering berubah-ubah seiring perubahan zaman yang diikuti oleh perubahan
pola pikir manusia, bahasa yang digunakan pun kerap memiliki perubahan.
Inilah yang dimaksud dengan dinamis. Dengan kata lain, bahasa tidak
statis, tetapi akan terus berubah mengikuti kebutuhan dan tuntutan
pemakai bahasa.
Bahasa Sebagai Alat Interaksi Sosial.
Bahasa sebagai alat interaksi sosial sangat jelas fungsinya, yakni dalam
interaksi, manusia memang tidak dapat terlepas dari bahasa, seperti
dijelaskan di atas, hanpir di setiap tindakan manusia tidak terlepas
dari bahasa, maka salah satu hakikat bahasa alat komunikasi dalam
bergaul sehari-hari.
Bahasa Sebagai Identits Diri.
Bahasa juga dapat menjadi identitas diri bagi pengguna bahasa tersebut. Hal
ini disebabkan bahasa juga menjadi cerminan dari sikap seseorang dalam
berinteraksi. Sebagai identitas diri, bahasa akan menjadi penunjuk
karakter pemkai bahasa tersebut.
Sementara itu, Brown dan Yule (1996:1) berpendapat bahwa bahasa itu
dapat berfungsi sebagai
pengungkapan isi yang diekspresikan menjadi
fungsi transaksionaldan sebagai pengungkapan hubungan sosial dan
sikap-sikaps pribadi yang dideskripsikannya menjdi fungsi interaksional.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar